PENGEMBANGAN MATERI PELAJARAN BAHASA
Materi Pelajaran Bahasa Indonesia dkelompokkan menjadi 2 bagian :
Pengetahuan bahasa
Keterampilan berbahasa
1) Menyimak / mendengarkan
2) Berbicara
3) Membaca
4) Menulis
Pada praktek penyajiannya dalam KBM yang komunikatif pengetahuan dan keterampilan berbahasa tidak diajarkan secara terpisah, tetapi disajikan secara bersama-sama.
Guru hendaknya bisa menyajikan materi pengajaran bahasa yang komunikatif dan pragmatik.
Keterampilan Berbahasa
Pengetahuan Bahasa
Penyajian
Menyimak
Berbicara
Membaca
Menulis
Kosa kata
Struktur
Komunikatif dan Pragmatik
Pragmatik = berkenaan dg syarat-syarat yg mengakibatkan serasi tidaknya pemakaian bahasa dalam komunikasi.
Pengetahuan Bahasa
Kosa kata
o Kata umum, kata khusus
o Pilihan kata
o Ungkapan (idiom)
o Peribahasa
Struktur
ü Kata dasar
ü Suku kata (struktur fonem)
ü Kata bentukan (berimbuhan)
ü Kata berklitika
ü Kata ulang
ü Jenis kata
ü Kata serapan
ü Kelompok kata
ü Kalimat
ü Struktur paragraf
Keterampilan berbahasa satu selalu diikuti oleh keterampilan berbahasa yang lain. Jadi selalu ada keterkaitan dalam belajar bahasa. (prinsip keterkaitan)
Apresiasi Sastra
Apresiasi sastra tidak dibicarakan dalam pembahasan pengetahuan dan keterampilan berbahasa, karena apresiasi sastra lebih dekat dengan pengembangan keterampilan berbahasa.
Karena hakikat apresiasi adalah : upaya memahami, menikmati, menghayati dan menghargai, suatu karya sastra. Untuk dapat melakukan hal itu tentunya harus dengan jalan membaca karya sastra, mendengarkan orang lain bercerita, atau membacakan cerita, mengekspresikan cerita, membaca puisi, bermain drama, menulis atau mengungkapkan pikiran, perasaan dan pengalaman secara tertulis.
Materi yang dikembangkan dalam apresiasi sastra hendaknya disesuaikan dengan tingkat perkembangan usia siswa. Untuk siswa pendidikan dasar, khususnya untuk kelas permulaan (kelas 1, 2 dan 3) dapat dipilih dongeng anak-anak, lagu anak-anak atau puisi anak-anak.
Dongeng anak-anak dapat diawali dengan memberikan gambar-gambar (serial) dengan warna-warni yang indah dibantu dengan guru menceritakannya. Misalnya : dongeng ayam dan musang, ayam dan burung elang, harimau dan kancil, anjing dan kambing, bulan dan kelinci, bulan dan bidadari, dan masih banyak lagi.
Semakin tambah usianya semakin menyukai cerita yang romantis, misalnya : Putri Raja dan Pangeran yang Tampan, dll.
Bagaimana memilih dan mengembangkan Topik?
Mengembangkan keterampilan berbahasa guru dapat menggunakan topik-topik dari :
ü Kehidupan sehar-hari, seperti kebersihan, keluarga,kesehatan, dan lingkungan bermain anak.
ü Dongeng anak-anak
ü Mengaitkan dengan bidang studi lain, misalnya :
IPA : kesehatan / kebersihan air, udara
IPS : Pemerintahan daerah, geografi, koperasi, pasar dll.
Topik yang berkaitan dengan apresiasi sastra dapat dibagi menjadi :
Sajak / puisi :
Topik yang mengungkapkan keindahan alam, pujaan kepada tanah air dan pahlawan, nasihat, peristiwa keagamaan. Juga syair dari lagu anak-anak , kemudian anak diminta mendeklamasikannya.
Cerita :
Topik dari dongeng-dongeng binatang dan cerita fantasi lain. Cerita dari pengalaman sehari-hari anak.
Drama dan bermain peran :
Dongeng , cerita pengalaman anak atau cerita pahlawan yang menarik dapat diangkat menjadi lakon drama.
Pengembangan Sumber Belajar Bahasa
Sumber belajar yakni bahan atau sarana yang dapat membantu menjelaskan materi yang akan diajarkan guru.
Sumber belajar banyak macamnya :
Lingkungan fisik / alam : gedung sekolah dan halamannya, jalan raya, jembatan, flora dan fauna di sekitar, sungai, sawah dll.
Lingkungan sosial : struktur pemerintahan daerah (kelurahan, kecamatan), puskesmas, KUD, sekolah, sanggar, posyandu, keluarga,
Lingkungan budaya: adat istiadat daerah, peninggalan sejarah (situs, kuburan, candi), museum, kesenian daerah, lagu-lagu dan bahasa daerah.
Manusia : guru, orang tua, siswa, dan nara sumber yang dibutuhkan informasinya.
Mas media :
Media cetak : buku pelaran, buku pelengkap, majalah, surat kabar, brosur, surat.
Media elektronik : televisi, radio, internet
Peristiwa : peristiwa penting dalam kehidupan manusia seperti ; kelahiran, perayaan, dan kematian. Pameran, pesta kesenian, ulang tahun kemerdekaan, kecelakaan dll.
Gejala alam : gempa, gerhana, banjir, dan petir/kilat.
Sarana / alat bantu belajar :
o Realita (benda nyata / aslli)
o Barang buatan pabrik
o Barang-barang bekas yang masih bisa dimanfaatkan.
o Alat buatan guru dan siswa dengan memanfaatkan lingkungan.
Jenis membaca :
Membaca teknik
Membaca dalam hati
Membaca cepat tanpa suara. Diberikan di kelas IV ,V dan VI.
Membaca indah = membaca emosional. Membaca puisi, prosa lirik, prosa dari lingkungan kesusastraan.
Membaca pustaka
Membaca memindai (scanning) sekarang
NO
Membaca teknik = membaca nyaring
Membaca dalam hati
1
Dimulai pada anak kelas 1
Dimulai pada anak kelas 3.
2
Disiapkan pada anak yang masih belajar membaca.
Perhatiannya pada lafal kata, intonasi frase, intonasi kalimat, pungtuasi atau tanda baca ,suara , serta isi bacaan.
Disiapkan untuk kelompok orang dewasa.
3
Aktif : mata, ingatan, dan mulut.
Aktif : mata dan ingatan.
4
Semakin tinggi kelas, semakin sedikit diberikan
Semakin tinggi kelas, semakin banyak diberikan.
5
Dapat dilakukan untuk kepentingan orang lain
Hanya untuk kepentingan diri sendiri.
6
Perolehan sedikit
Perolehan lebih banyak
7
Perhatiannya pada lafal kata, intonasi frase, intonasi kalimat, pungtuasi atau tanda baca ,suara , serta isi bacaan
Membaca dalam Hati
Membaca dalam hati : kegiatan membaca bagi orang yang telah dewasa. Bagian yang aktif adalah mata dan ingatan.
Membaca dalam hati yang benar :
ü Tanpa adanya gerakan-gerakan bibir.
ü Tanpa adanya gerakan-gerakan kepala.
ü Memahami isi bacaan secara diam atau dalam hati.
ü Berkonsentrasi baik fisik dan mentalnya.
Untuk anak SD masih dapat diperlonggar :
Masih dapat dibenarkan mulut anak bersuara lirih atau mirip seperti orang berbisik.
Membaca bahasa = membaca dalam hati . (isi bacaan tidak menjadi tujuan pokok) tujuannya agar siswa semakin tahu seluk beluk bahasa Indonesia.
Jeda
Jeda adalah : pemberhentian sementara dalam kalimat. Bila letak jeda diubah, artinya akan berubah. Untuk menuliskan letak jeda biasanya menggunakan garis miring ( / ).
Contoh :
Ibu guru kami / sakit.
Ibu guru / kami sakit.
Kucing / makan / tikus mati / di dapur.
Kucing / makan tikus / mati di dapur.
Metode Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar
Membaca Permulaan
1) Metode abjad
Metode abjad adalah : metode membaca dengan memperkenalkan huruf-huruf yang harus dihafalkan dan dilafalkan menurut bunyinya dalam abjad.
Contoh :
I n i n i n a N i n a
I ni Ni na
Ini Nina
2) Metode bunyi
3) Metode suku kata
4) Metode kalimat
5) Metode SAS
Membaca Lanjutan
FONOLOGI
Tata tingkat suatu kebahasaan dapat digambarkan dengan diagram sbb.
Bahasa
Wacana
Paragraf
Kalimat
Kelompok kata
Kata
Kata dasar / imbuhan
Suku
fonem
Bunyi Antara fungsinya sebagai pelancar ucapan.
Contoh :
Siap si y ap
Giat gi y at
Siaga si y aga
IDIOM (UNGKAPAN)
Idiom disebut juga ungkapan. Penggantian nama tersebut tidak seratus persen benar.
Sebabnya adalah : idiom terdapat pula gabungan-gabungan kata yang salah satu unsurnya kata tugas. Contohnya : selaras dengan, sejalan dengan, berbicara tentang, berdasarkan pada, kepada dsb.
Menurut Soejito Pengertian Idiom adalah: sebagai suatu ungkapan bahasa berupa gabungan kata (frase) yang maknanya sudah menyatu dan tidak dapat ditafsirkan dengan makna unsur yang membentuknya.
Idiom Berdasarkan Unsur Pembentuknya
Idiom yang terdiri dari bagian tubuh :
· Berat hati = kurang suka melakukan
· Lapang hati = sabar
· Hati kecil = maksud yang tulus
· Kecil hati = penakut
· Tinggi hati = sombong
· Rendah hati = pemurah, tidak angkuh
· Setengah hati = ragu-ragu
· Jatuh hati = terkena asmara
· Mendua hati = bimbang
Idiom yang terdiri kata indera, yaitu idiom yang dibentuk oleh kata dengan tanggapan indera, misalnya; panas,dingin, pahit,manis, pedas, basah dsb.
Contoh :
o Kritik pedas = teguran yg keras dan tajam
o Mandi basah = berbulan madu
o Kopi pahit = marah, teguran keras.
o Tertangkap basah = tertangkap ketika sedang melakukan perbuatan yang tidak baik.
o Perang dingin = perang tanpa senjata, saling melontarkan isyu, gertakan.
Idiom yang terdiri dari nama warna.
Contoh :
ü Lampu merah = tanda peringatan yang membahayakan,dilarang
ü Lampu hijau = mendapat izin.
ü Jago merah = api
ü Buku hitam = buku yang memuat daftar orang-orang yang pernah melakukan kejahatan.
ü Kartu kuning = peringatan.
ü Merah muka = mendapat malu
ü Biru hati/ hati yang kelabu = merana, pilu, sendu.
Idiom yang terdiri dari nama-nama benda atau alam
Contoh :
Ø Kejatuhan bulan = mendapat keuntungan
Ø Bulan terang = mujur
Ø Tanah tumpah darah = tempat kelahiran
Ø Perasa angin = mudah tersinggung
Ø Memeluk gunung = mengharapkan sesuatu yang lebih tinggi
Ø Berminyak air = bermuka – muka
Ø Bintang terang = beruntung
Idiom yang terdiri kata indera, yaitu idiom yang dibentuk oleh kata dengan tanggapan indera, misalnya; panas,dingin, pahit,manis, pedas, basah dsb.
Contoh :
q Kritik pedas = teguran yg keras dan tajam
q Mandi basah = berbulan madu
q Kopi pahit = marah, teguran keras.
q Tertangkap basah = tertangkap ketika sedang melakukan perbuatan yang tidak baik.
q Perang dingin = perang tanpa senjata, saling melontarkan isyu, gertakan.
Idiom yang terdiri dari nama warna.
Contoh :
o Lampu merah = tanda peringatan yang membahayakan,dilarang
o Lampu hijau = mendapat izin.
o Jago merah = api
o Buku hitam = buku yang memuat daftar orang-orang yang pernah melakukan kejahatan.
o Kartu kuning = peringatan.
o Merah muka = mendapat malu
o Biru hati/ hati yang kelabu = merana, pilu, sendu.
Idiom yang terdiri dari nama-nama benda atau alam
Contoh :
o Kejatuhan bulan = mendapat keuntungan
o Bulan terang = mujur
o Tanah tumpah darah = tempat kelahiran
o Perasa angin = mudah tersinggung
o Memeluk gunung = mengharapkan sesuatu yang lebih tinggi
o Berminyak air = bermuka – muka
o Bintang terang = beruntung
Idiom yang terdiri dari nama binatang
Contoh :
q Banteng ketaton = mengamuk, membabi buta
q Membabi buta = bertindak nekad
q Tidur ayam = tidur, tapi belum lelap benar
q Kabar burung = kabar yang belum pasti
q Ular kepala dua = munafik
q Kuda hitam = pemenang yg tak diduga-duga
q Kelas teri = penjahat kecil
q Kelas kakap = penjahat ulung
q Kelas kambing = kelas yang paling murah
q Kulit badak = tidak tahu malu
Idiom yang terdiri dari nama / bagian tumbuh-tumbuhan
Contoh :
Ø Batang air = sungai
Ø Sebatang kara = hidup seorang diri
Ø Lidah bercabang = tidak dapat dipercaya
Ø Bunga api = petasan
Ø Bunga desa = gadis
Ø Buah bibir = bahan pergunjingan, bahan pembicaraan
Ø Buah dada = payudara
Ø Buah pena = karangan
Ø Buah tangan = karya
Ø Naik daun = nasib baik, tenar
Idiom dari kata bilangan
Contoh :
o Satu kata / satu hati / sehati = seia sekata
o Mendua hati = ragu-ragu
o Kaki lima = pedagang yg berjualan di muka pintu / tepi jalan
o Diam seribu bahasa = tidak berkata sepatah katapun
o Setengah tiang = tanda berduka cita
o Berbadan dua = hamil
o Empat mata = berdialog
o Setengah baya = remaja
Sebuah cerita anak dibangun oleh beberapa unsur,yaitu:
tokoh (pelaku cerita);
watak (sifat tokoh);
latar (tempat dan waktu dalam cerita);
tema (dasar atau pokok cerita);
amanat (pesan atau nasihat dalam cerita).
Hal-hal penting yang tercantum dalam daftar riwayat hidup adalah:
nama,
tempat tanggal lahir,
umur,
agama,
alamat,
riwayat pendidikan.
Bagian-bagian surat resmi adalah sebagai berikut.
Kepala surat.
Tempat dan tanggal menulis surat
Nomor surat, perihal, dan tanggal surat.
Alamat surat.
Salam pembuka.
Isi surat.
Penutup.
Identitas pengirim.
Perhatikan contoh surat resmi berikut !
Sekolah Dasar Swasta no 2 Yayasan Pendidikan Arun Jalan Balik Papan, Komplek PT. Arun, Batuphat, LhokseumaweTelp. 0645 653287, 653288,653289
Nomor :04/SD2/YPA/III/ 2009 Batuphat,11 Maret 2009
Hal :undangan
Lampiran : -
Yth.
Bpk- Ibu / Orangtua / Wali Murid Siswa-Siswi
Kelas VI SDN 2 Yapena
Dengan hormat,
Dengan ini kami mengundang Bapak/ Ibu orang tua / wali murid Siswa-siswi kelas 6 untuk mengadakan rapat membahas persiapan putra-putri kita guna menghadapi UAS BN yang akan berlansung pada hari Senin, tanggal 13 Mei 2009.
Rapat akan dilaksanakan pada ;
Hari / tanggal : Sabtu / 15 Maret 2009
Pukul : 8.00 .sd. 12.00 WIB
Tempat : Aula SD2 Yapena
Demikianlah undangan ini kami sampaikan. Atas perhatian Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih.
Batuphat, 18 Maret 2009
Kepala Sekolah SDS 2 Yapena
Ttd
H. Yuliwati, S.Pd
Tembusan :
- Direktur Yapena
- Komite sekolah
KETERANGAN
Kepala surat atau kop surat
Nomor surat
Tanggal surat
Perihal
Lampiran
Alamat yang dituju
Salam pembuka
Isi surat
Salam penutup
Penanggung jawab instansi
Tanda tangan penanggung jawab atau yang mewakili
Nama penanggung jawab atau yang mewakili
Jabatan/NIP
Perbedaan Surat Pribadi dan Surat Resmi
NO
SURAT RESMI
SURAT PRIBADI
1
Menggunakan bahasa baku
Contoh: saya, kamu, memang,
nanti.
Bahasanya ada yang tidak
baku.
Contoh: gue, lo, nggak, entar.
2
Memakai kop surat (untuk instansi).
Tidak memakai kop surat.
3
Memakai nomor surat (untuk
instansi).
Tidak memakai nomor surat.
4
Memakai stempel.
Tidak memakai stempel.
5
Berbentuk standar.
Bentuknya bebas.
CERPEN
CIRI-CIRI CERPEN
Ceritanya pendek sehingga kamu tidak butuh waktu lama untuk membacanya.Hanya ada satu pokok cerita sehingga pembaca tidak bingung.Tidak ada perubahan nasib tokoh. Artinya, jika menceritakan masa kecil maka saat dewasa tidak diceritakan.Cerita disajikan dari perkenalan tokoh lalu adanya masalah, kemudian penyelesaianmasalah.
UNSUR-UNSUR PENDUKUNG CERITA
Unsur-unsur pendukung cerita antara lain:
Tokoh, yaitu pelaku cerita. Pelaku cerita bisa manusia atau binatang.
watak, yaitu kepribadian tokoh.
latar, yaitu tempat terjadinya cerita.
amanat, yaitu pesan yang ingin disampaikan penulis cerpen kepada pembaca.
KALIMAT MAJEMUK
KALIMAT MAJEMUK ADA 4 MACAM
Kalimat majemuk setara
Kalimat majemuk bertingkat
Kalimat majemuk rapatan
Kalimat majemuk campuran
Pengertian kalimat majemuk
Kalimat majemuk adalah : kalimat yang terdiri dari gabungan dua kalimat tunggal atau lebih.
Kalimat Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara ada 3 macam :
Kalimat majemuk setara menggabungkan.
Kalimat majemuk setara pertentangan.
Kalimat majemuk setara pilihan.
Kata Penghubung Kalimat Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara menggabungkan (dan , serta)
Kalimat majemuk setara pertentangan (tetapi, melainkan )
Kalimat majemuk setara pilihan ( atau )
Kalimat majemuk setara menggabungkan.
Contoh :
Dewi anak yang pandai.
Dewi anak yang rajin.
Dewi anak yang pandai dan rajin.
Kalimat majemuk setara pertentangan.
Contoh :
Tuti anak yang pandai.
Tuti anak yang sombong.
Tuti anak yang pandai tetapi sombong.
Kalimat majemuk setara pilihan
Kalimat majemuk setara pilihan.
Contoh :
Saya membaca buku dongeng.
Saya membaca buku ilmu pengetahuan.
Saya membaca buku dongeng atau ilmu pengetahuan.
KALIMAT MAJEMUK RAPATAN
1. Kalimat majemuk rapatan Subjek
Contoh :
a. Pak Bahrum guru olah raga.
b. Pak Bahrum ketua pemuda.
c. Pak Bahrum Guru olah raga dan ketua pemuda.
2. Kalimat majemuk rapatan predikat
Contoh :
a. Asep pandai bermain basket.
b. Anto pandai bermain basket.
c. Asep dan Anto pandai bermain basket.
3. Kalimat majemuk rapatan objek
a. Ayah memupuk pohon jeruk.
b. Ayah menyiram pohon jeruk.
c. Ayah memupuk dan menyiram pohon jeruk.
4. Kalimat majemuk rapatan keterangan
a. Dalam liburan nanti saya akan pergi ke Medan.
b. Dalam liburan nanti adik akan pergi ke Banda Aceh.
c. Dalam liburan nanti saya akan pergi ke Medan, sedangkan Adik ke Banda Aceh.
KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT
Kalimat majemuk bertingkat ada bermacam-macam:
Kalimat majemuk bertingkat dengan keterangan sebab.
Kalimat majemuk dengan keterangan syarat.
Kalimat majemuk dengan keterangan waktu.
Kalimat majemuk bertingkat dengan keterangan cara.
Kata gabung pada kalimat majemuk bertingkat
Kata gabung anak kalimat dengan keterangan waktu :
ü Ketika
ü Setelah
ü sebelum
Contoh :
a. Saya berangkat ke sekolah.
b. Ayah memperbaiki sepeda motor.
c. Saya berangkat ke sekolah ketika ayah memperbaiki mobil.
Kata gabung anak kalimat dengan keterangan sebab :
Ø karena
Ø sebab
Contoh :
Rudi tidak masuk sekolah. (induk kalimat)
Rudi sakit perut. (anak kalimat)
Rudi tidak masuk sekolah karena sakit perut.
Kata Gabung Anak Kalimat dengan Keterangan Pengandaian
ü Andaikan
ü Umpamanya
Kata Gabung Anak Kalimat dengan Keterangan tujuan
ü Agar
ü supaya
Kata gabung anak kalimat dengan keterangan akibat :
ü Maka
ü Sehingga
Kata gabung anak kalimat dengan keterangan syarat :
Ø jika
Ø apabila
Contoh :
Saya dibelikan sepeda motor. (induk kalimat)
Saya lulus ujian. (anak kalimat)
Saya dibelikan sepeda motor jika lulus ujian.
PENJELASAN
Anak kalimat : keterangan kalimat
Induk kalimat : bagian yang diterangkan
Apabila anak kalimat terletak di awal kalimat, maka setelah anak kalimat dibubuhi tanda baca koma (,)
Contoh :
Karena sakit perut , Rudi tidak masuk sekolah.
Rudi sakit perut. ( anak kalimat )
Rudi tidak masuk sekolah.( induk kalimat )
Mari, Memahami PenggunaanTanda Garis Miring (/)
1. Penulisan di dalam nomor surat resmi
Contohnya:
Nomor: 01/04/SDN-01
Penulisan di nomor dalam alamat
Contohnya:
Jalan Teratai II/24
Pengganti kata atau dan tiap
Contohnya:
darat/laut (darat atau laut)
BIODATA (DAFTAR RIWAYAT HIDUP)
Biodata dibagi 3 bagian
Data diri
Riwayat pendidikan
Pengalaman Kerja
Data diri :
Nama : SuparmanTempat /tanggal lahir : Magetan / 04 September 1965.
Agama : Islam
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Bontang / 45, Komplek
Perumahan PT, Arun, Batuphat,
Lhokseumawe.
BENTUK-BENTUK KARANGAN
Bentuk karangan ada 3 macam :
Prosa
Drama
Puisi
Prosa dibagi menjadi 2 macam :
Fiksi
Non Fiksi
Puisi adalah karangan yang mengutamakan irama, rima, dan kepadatan makna.
Drama adalah : karangan yang berupa dialog sebagai pembentuk alurnya.
LANGKAH-LANGKAH MENGARANG
Menentukan topik, tema, dan judul karangan.
Menyusun kerangka karangan.
Mengumpulkan data.
Mengembangkan kerangka karangan.
Topik adalah gagasan inti karangan yang dijadikan landasan penyusunan karangan.
Topik dinyatakan dalam kata atau kelompok kata.
Misalnya :
• Teknik beternak ayam.
• Kebersihan lingkungan.
SYARAT-SYARAT MENENTUKAN TOPIK :
Menarik
Diketahui / dikuasai penulis
Tidak kontroversial
Mengandung unsur kebaruan(aktual)
Cukup sempit dan terbatas.
Tema adalah : pesan utama yang disampaikan yang disampaikan penulis melalui karangannya.
Tema dirumuskan dalam bentuk kalimat yang lengkap, disusun berdasarkan topik yang telah ditentukan.
Misalnya : Beternak ayam kampung dapat menghasilkan untung besar.
Ciri – ciri tema yang baik :
Dirumuskan dalam kalimat yang jelas.
Memiliki kesatuan gagasan.
Terarah.
Mengandung unsur keaslian (kebaruan)
Judul adalah nama suatu karangan atau suatu pokok bahasan.
Judul seringkali dikemukakan dahulu, namun bisa pula dibuat setelah karangan selesai.
Fungsi judul :
Ø Nama bagi suatu karangan.
Ø Slogan promosi untuk menarik minat baca.
Ø Gambaran isi karangan.
Ø Wujud kreativitas pengarang.
Ciri-ciri judul yang baik :
Menarik
Menimbulkan rasa penasaran pembaca.
Mudah ditangkap maksudnya dan mudah diingat.
Menyusun kerangka karangan
Kerangka karangan adalah :
Rencana kerja yang memuat garis besar suatu karangan.
Manfaat kerangka karangan adalah :
memudahkan penyusunan karangan sehingga menjadi lebih teratur.
Manfaat kerangka karangan adalah :
Memudahkan menyusun karangan sehingga karangan menjadi teratur.
Memudahkan penempatan bagian karangan yang penting dan yang kurang penting.
Menghindari timbulnya pengulangan pembahasan.
Membantu pengumpulan sumber-sumber yang diperlukan.
MENGEMBANGKAN KERANGKA KARANGAN
Pola mengembangkan kerangka karangan :
Urutan waktu (kronologis).
Urutan ruang (spasial).
Urutan klimaks atau anti klimaks.
Urutan kausalitas.
Urutan pemecahan masalah.
Urutan umum-khusus.
Urutan familiaritas.
Penjelasan
Urutan waktu (kronologis) : urutan peristiwa atau tahap-tahap kejadian.
Urutan ruang (spasial) : urutan keruangan misalnya dari depan ke belakang atau dari yang terdekat ke yang terjauh.
Urutan klimaks adalah apabila bagian penting ditempatkan pada bagian akhir. Sedangkan anti klimaks adalah : bagian penting diletakkan di awal pembahasan.
PUISI
PUISI LAMA :
• Pantun
• Syair
• Gurindam
PUISI BARU :
• Soneta
• Balada
JENIS PANTUN
Pantun agama
Contoh ;
Akan pembelah buah duku
Duku dibelah jadi kepayang
Kepada Allah berlindung aku
Baik berguru kita sembahyang
Pantun jenaka
Contoh :
Daripada main layang-layang
Lebih baik main di kali
Daripada pikiran melayang
Lebih baik tidur bermimpi.
Pantun teka-teki
Contoh :
Berlayar perahu dari Berandan
Menuju arah Selat Malaka
Lebar kepala dari badan
Apakah itu cobalah terka
Pantun nasihat
Contoh :
Berburu ke padang datar
Mendapat rusa belang kaki
Berguru kepalang ajar
Bagai bunga kembang tak jadi.
Syair
Syair berasal dari kata “Syuur” yang berarti perasaan. Syair berasal dari Arab. Masuk ke Indonesia bersama masuknya Islam ke Indonesia.
Syair adalah : cipta sastra yg dapat dipergunakan untuk melukiskan atau menceritakan berbagai cerita, baik cerita yg sebenarnya, lukisan atau sindiran, maupun dongeng yang panjang.
Syarat syair :
Tiap bait terdiri dari 4 baris.
Tiap baris terdiri 8-13 suku kata, tetapai biasanya 10-11 suku kata.
Syair bersajak sama, dengan rumus a-a-a-a.
Keempat baris tiap bait merupakan satu rangkaian cerita. (merupakan isi).
Contoh syair :
Berhentilah kisah raja Hindustan
Tersebutlah pula suatu perkataan
Abdul Hamid Syah Paduka Sultan
Duduklah baginda bermuka-mukaan.
Abdul Muluk Putra Baginda
Besarlah sudah bangsawan muda
Cantik menjelis usulnya Syahda
Tiga belas tahun umurnya ada
Akan ramah putri bangsawan
Parasnya elok sukar dilawan
Sedap manis barang kelakuan
Sepuluh tahun umurnya tuan
Gurindam
Syarat Gurindam
Tiap bait terdiri atas 2 baris
Jumlah suku kata 10 – 14 tiap baris.
Sajaknya a-a.
Dua baris gurindam membentuk kalimat majemuk. Baris pertama merupakan sebab atau alasan, sedangkan baris kedua merupakan akibat, atau balasan apa yg tersebut dalam kalimat pertama.
Contoh Gurindam
Kurang pikir kurang siasat
Tentu dirimu kelak tersesat.
Pikir dahulu sebelum berkata
Supaya terelak silang sengketa
Jika kena penyakit kikir
Sanak saudara lari menyingkir
Orang malas jatuh sengsara
Orang rajin banyak saudara
Barang siapa berbuat jasa
Mulia namanya segenap masa
Menulis Puisi Baru
Puisi baru adalah pancaran masyarakat baru dab banyak dihasilkan oleh sastrawan-sastrawan Angkatan Pujangga Baru dan angkatan Balai Pustaka.
Bahasa yang digunakan sudah kurang kemelayu-melayuan. Isinya sebagai penjelmaan cita rasa penggubahnya.
Karya sastra yang termasuk puisi baru antara lain :
Soneta dan
Balada
Soneta
Soneta berasal dari kata sonetto dalam bahasa Italia, yang terbentuk dari kata Latin sono yang artinya bunyi atau suara.
Puisi soneta merupakan merupakan karya sastra yang berasal dari Italia yang lahir sekitar abad ke- 12 di Kota Florence.
Soneta masuk ke Indonesia tahun 1920 yang dibawa oleh pemuda indonesia yang belajar di Nederland. Yang menjadi pelopornya adalah Muhammad Yamin, SH.
Pada masa lahirnya, soneta digunakan sebagai alat untuk menyatakan curahan hati. Akan tetapi pada saat ini soneta dapat pula dipergunakan untuk menyatakan rindu terhadap tanah air, pergerakan, kemajuan kebudayaan, perasaan keagamaan, dsb.
Syarat-syarat soneta :
Jumlah baris 14 buah.
Ke empat belas baris itu terdiri dari dua buah Quatrain, dan dua buah terzina. Jadi pembagian baitnya 2x4 dan 2x3.
Kedua buah quatrain merupakan kesatuan, yang disebut stanza atau oktav.
Kedua buah terzina merupakan kesatuan, disebut sextet.
Oktav berisi lukisan alam, sifatnya obyektif.
Sextet berisi curahan atau jawaban atau kesimpulan dari apa yang dilukiskan dalam oktav, sifatnya subyektif.
Peralihan dari oktav ke sextet disebut volta.
Jumlah suku kata dalam tiap baris biasanya antara 9 dan 14 suku kata.
Rumus sajaknya : a-b-b-a, a-b-b-a, c-d-c, d-c-d.
Kalau dibuat dalam bentuk bagan, dapat digambarkan sebagai berikut.
……………………………. a
……………………………. b Quatrain
…………………………… b
…………………………… a oktav
……………………………. a
……………………………. b Quatrain
…………………………… b
…….. ………………….. a
volta
……………………………. c
…………………………… d Terzina
………………………….. c
sektet
…………………………… d
…………………………… c Terzina
…………………………… d
Contoh Soneta :
Gembala
Perasaan siapa ta’ kan nyala
Melihat anak berlagu dendang
Seorang raja di tengah padang
Tiada berbaju buka kepala
Beginilah nasib anak gembala
Berteduh di bawah kayu nan rindang
Semenjak pagi meninggalkan kandang
Pulang ke rumah di senja kala
Jauh sedikit sesayup sampai
Terdengar olehku bunyi serunai
Melagukan alam nan molek permai
Wahai gembala di segara hijau
Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau
Maulah aku menurutkan dikau
Balada
Balada ialah puisi atau sajak yang berisi cerita yang serius yang berakhir dengan tragis, misalnya kematian, putus cinta, dan mendapat musibah atau bencana lainnya.
Pada mulanya balada berarti nyanyian rakyat.
Jadi yang digambarkan atau dilukiskan dalam sebuah balada ialah sebuah kisah yang berakhir dengan tragis.
Puisi modern :
Puisi modern adalah : puisi yang termasuk angkatan 45. Oleh karena itu situasinya situasi yang merdeka, maka penulisan puisi modern, ditandai adanya kegiatan yang menghasilkan jiwa bebas dinamis realistis, revolusioner, serta memancarkan seni sastra yang bernafaskan irama 45 pula.Dalam puisi modern yang penting adalah isi dari tulisan puisi tersebut. Dalam puisi modern bukanlah sajak, bukan irama, bukan pula bentuk yang diutamakan, melainkan isi yang ditonjolkan.
Tokoh penyair yang berperan sebagai pelopor angkatan 45 adalah Chairil Anwar.
Aku
Kalau sampai waktuku
Kumau tak seorang ‘ kan merayu
Tak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih perih
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
(Dari : Deru Campur Debu)
MENULIS DRAMA
Pengertian drama :
Drama adalah jenis sastra yang berupa lakon yang ditulis dengan dialog-dialog yang memperhatikan unsur-unsur dengan gerak atau perbuatan yang akan dipentaskan di atas panggung.
Jenis-jenis Drama :
Tragedi
Jenis lakon atau drama yang berakhir dengan duka cita, tokoh utama dijemput maut dalam lakon tersebut.
Komedi
Komedi adalah : ada yang mengatakan drama gelak. Ceritanya berakhir dengan suka ria.
Tragikomedi
Tragikomedi : adanya perpaduan antara ciri tragedi dengan ciri komedi.
Melodrama
Melodrama : asal usulnya dari alur opera yang dicakapkan dengan bantuan irama musik.
Farce
Farce: jenis ini identik dengan komedi. Dalam geraknya lebih lebih bersifat karikatur, serta gelaknya menitikberatkan pada kata dan perbuatan.
Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam menulis drama :
Alur (plot) :
Alur artinya struktur gerak yang terdapat dalam fiksi maupun drama.
Dalam suatu lakon harus bergerak dari suatu permulaan, pertengahan, dan menuju akhir.
Penokohan
Bagaimana sifat, tingkah lakunya, maupun postur tubuh tokoh tersebut.
Jenis tokoh :
1) Tokoh pembantu : tokoh yang kontras dengan tokoh lainnya. (minor character)
2) Tokoh serba bisa: serba round.
3) Tokoh statis : tetap saja keadaannya dari awal hingga akhir.
4) Tokoh berkembang: tokoh yang mengalami perkembangan selama pertunjukan.
Dialog
Akting
Bloking
Kerangka Drama :
Eksposisi
Konflik
Komplikasi
Krisis
Resolusi
Keputusan
PENGERTIAN KETERAMPILAN PRAGMATIK
Keterampilan Pragmatik Ialah : Kemampuan menggunakan bahasa yang disesuaikan dengan faktor-faktor penentu berkomunikasi.
Faktor-faktor penentu berkomunikasi
Mencakup :
Ø Siapa yang berbahasa dengan siapa.
Ø Untuk tujuan apa.
Ø Dalam konteks apa
Ø Dalam situsi apa
Ø Dengan jalaur mana
Ø Melalui media mana
Ø Dalam peristiwa apa
PENDEKATAN BIDANG STUDI (BAHASA INDONESIA)
Pendekatan tujuan
Pendekatan keterampilan proses
Pendekatan Lintas Materi
Pendekatan spiral
Pendekatan CBSA
Pendekatan Komunikatif.
PENDEKATAN
Ada 2 macam Pendekatan.
Pendekatan Kurikulum
Pendekatan Bidang Studi
Pendekatan Kurikulum ialah : pendekatan yang berlaku dalam semua bidang studi.
Pendekatan Bidang studi ialah: pendekatan yang hanya berlaku dalam bidang studi tertentu saja.
KOSA KATA
Dalam kamus Linguistik , Harimukti Kridalaksana dan menurut Sujito kosa kata sama dengan leksikon .Adapun pengertian Leksikon Ialah:
q Kekayaan kata yang dimiliki seseorang pembicara atau penulis.
q Daftar kata yang disusun seperti kamus.
KOSA KATA
Kosa kata aktif
Kosa kata pasif.
Kosa Kata Aktif
Kosa Kata Pasif
Bunga, kembang, matahari, angin,seperti, sebagai, hati, jiwa, dll
Puspa, kusuma, surya, mentari, bayu, pawana,bak,laksana/penaka, kalbu, sukma dll.
METODE PENGAJARAN PRAGMATIK
Metode Penugasan
Metode eksperimen
Metode proyek
Metode diskusi
Metode Widyawisata
Metode Bermain Peran
Metode Demonstrasi
Metode Penugasan Sosiodrama
Metode Pemecahan Masalah
Metode Tanya Jawab
Metode Latihan
Metode Ceramah
Metode Bercerita
Metode Pameran
Peribahasa
Peribahasa adalah : kalimat atau penggalan kalimat yang telah membeku bentuk, makna, dan fungsinya, dalam masyarakat , bersifat turun-temurun, dipergunakan untuk menghias karangan atau percakapan, penguat maksud karangan, pemberi nasihat, pengajaran, atau pedoman hidup,
mencakup ;
Bidal,
Pepatah,
Perumpamaan,
Ibarat,
Pemeo.
Penjelasan :
Bidal,
Istilah bidal sama artinya dengan peribahasa
Pepatah,
Perumpamaan,
Ibarat,
Pemeo.
MAJAS
MAJAS ialah : bahasa yang indah yang digunakan secara imajinatif. Yaitu bentuk penggunaan bahasa dalam berbicara dan menulis yang bertujuan mempengaruhi serta meyakinkan orang lain.
Majas ada 4 macam yaitu:
Majas perbandingan.
Majas pertentangan.
Majas Pertautan.
Majas Perulangan.
MAJAS PERBANDINGAN
Perumpamaan (simile)
Kiasan (metafora)
Personifikasi
Sindiran
Antitesis
Penjelasan Majas Perbandingan :
Perumpamaan (simile)
Perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang pada hakekatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama.Simile (Inggris) = seperti. Untuk menyatakan perbandingan menggunakan kata: seperti, bagai, laksana, dsb.Contoh :
q Laksana bulan purnama.
q Kedudukanya bagai telur di ujung tanduk.
q Pedih hatiku seperti diiris sembilu.
q Ibarat menelan duri.
KIASAN (Metafora)
Metafora (bhs Yunani ; metaphora yg berarti memindahkan. Jadi metafora berarti perbandingan antara dua hal secara implisit dengan menggunakan kalimat yang sikat dan padat.
Contoh :
Lintah darat = pemeras
Buaya darat = org yg suka kepada perempuan
Anak emas = anak kesayangan.
Jinak-jinak merpati = jinak tetapi sulit dimiliki /didapat.
Sudah jatuh ditimpa tangga = bahaya yg bertubi-tubi
ALEGORI
Alegori merupakan metafora yang diperluas dan berkesinambungan. Tempat atau wadah objek / gagasan diperlambangkan. Jadi alegori adalah : cerita yang diungkapkan dalam bentuk lambang-lambang. Isinya mengandung ajaran-ajaran moral.
Termasuk dalam alegori adalah :
Ø Parabel
Ø Fabel
Ø Alegori itu sendiri.
PERSONIFIKASI
Personifikasi adalah : jenis majas yang melekatkan sifat-sifat insani kepada barang yang tidak bernyawa.
v Ranting dan daun-daun turut menari –menari melihatku.
v Kapal itu tenggelam setelah diterjang ombak.
v Malam mendekap tubuh kami dalam kegelapan.
Sindiran
Antitesis
Antitesis berarti : lawan yang tepat atau pertentangan yang benar-benar. Secara singkat antitesis adalah majas yang berupa paduan dua kata yang berlawanan.
Contoh :
Maju mundurnya perusahaan tergantung kepada para pengelolanya.
Tingkah laku seseorang mencerminkan baik buruknya pribadi orang itu.
Tinggi rendahnya suatu bangsa ditunjukkan oleh budayanya.
MAJAS PERTENTANGAN
Hiperbola
Litotes
Ironi
Oksimoron
Paranomasia
Paralipsis
Zeugma
Penjelasan :
Hiperbola
Hiperbola adalah : Majas yang mengandung pernyaan yang berlebih-lebihan, baik jumlah, ukuran, maupun sifatnya.
Contoh :
o Tangisnya sangat menyayat hati.
o Sorak sorai penonton mengguntur membelah angkasa.
o Saya terkejut setengah mati melihat penampilannya.
Litotes
Litotes adalah kebalikan dari hiperbola. Yaitu majas yang yang mengandung pernyataan yang dikecil-kecilkan, dikurang dari kenyataan yang sebenarnya; maksudnya adalah untuk merendahkan diri.
Contoh :
o Jika ada waktu singgahlah ke gubuk kami.
o Hasil usahanya tidak mengecewakan hati.
o Saya hanya dapat menghidangkan nasi sambal dan air putih untuk Anda.
Ironi
Ironi adalah majas yang menyatakan makna yang bertentangan dengan maksud berolok-olok.
Contoh :
o Bukan main rajinnya, tugas-tugasnya sampai tidak dapat diselesaikan.
o Bagus sekali kelakuanmu, istrimu kau pukuli.
o Alangkah hematnya kamu, rokokpun 234.
o Pagi benar engkau datang, padahal baru pukul sembilan.
Oksimoron
Paranomasia
Paralipsis
Zeugma
MAJAS PERTAUTAN
Metonimia
Sinekdote
Alusio
Eufemisme
Elipsis
Inversi
Gradasi
MAJAS PERULANGAN
Aliterasi
Antaklasis
Kiasmus
Repetisi
MACAM-MACAM WACANA
Wacana dapat ditinjau dari dua segi yaitu :
Bentuk fisiknya
Sifat isinya
Ditinjau dari segi bentuk fisiknya dapat dibedakan :
Wacana monolog
Wacana dialog.
Ditinjau dari sifat isinya dibagi menjadi :
Wacana naratif
Wacana deskriftif
Wacana ekspositorik
Wacana argumentatif
Wacana persuasif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar